Jenazah pasien dengan COVID-19 perlu dikelola dengan etis dan layak sesuai dengan agama, nilai, norma dan budaya. Prinsip utama dalam memberikan pelayanan ini adalah seluruh petugas wajib menjalankan kewaspadaan standar dan didukung dengan sarana prasarana yang memadai.

Kriteria jenazah pasien:

• Jenazah suspek dari dalam rumah sakit sebelum keluar hasil swab
• Jenazah pasien dari dalam rumah sakit yang telah ditetapkan sebagai kasus probable/konfirmasi COVID-19.
• Jenazah dari luar rumah sakit, dengan riwayat yang memenuhi kriteria probable/konfirmasi COVID-19. Hal ini termasuk pasien DOA (Death on Arrival) rujukan dari rumah sakit lain

Beberapa Hal yang harus diperhatikan dalam Penanganan Jenazah Pasien Covid-19 diantarnya:

a.       Kewaspadaan saat menerima jenazah dari ruangan dengan kasus suspek/probable/konfirmasi (+) COVID-19 antara lain:

• Menggunakan APD yang sesuai selama berkontak dengan jenaza
• Kebersihan tangan sebelum dan sesudah kontak dengan jenazah.
• Dekontaminasi lingkungan termasuk seluruh permukaan benda dan alat dengan desinfektan.
• Kewaspadaan terhadap transmisi harus dilakukan terhadap prosedur yang menimbulkan aerosol.
• Menyiapkan plastik pembungkus atau kantong jenazah yang kedap air untuk pemindahan jenazah.

Pada Akhir November RSUD mengadakan pelathan Clinical Instruktur untuk petugas Medis. Acara ini di ikuti oleh Dokter umum dan Spesialis di RSUD Batang yang di harapkan bisa menjadi CI di rumah sakit. Acara ini di selenggarakan oleh RSUD Batang bekerja sama dengan Universitas Diponegoro, dari Fakultas Kedokteran UNDIP.

RSUD Batang berharap dengan di selenggrakannya pelatihan ini, maka tenaga medis bisa lmeningkatkan pengetahuannya sebagai clinical instruktur, lebih terampil dan terarah serta terpayungi secara hukum dalam melakukan bimbingan klinik kepada mahasiswa kedokteran yang melakukan praktk klinik di RSUD Batang karena telah tersertifikasi CI.

Semoga Pelayanan di RSUD Batang lebih berkembang dengan adanya praktikan dan Clinical Instruktur yenag terlatih.

Dalam rangka persiapan menuju reakreditasi Rumah Sakit akhir tahun 2019, RSUD Batang melakukan survey simulasi dengan tujuan sebagai sarana penilaian awal kesiapan rumah sakit pada survey utama nantinya.

Dengan 4 surveior dari KARS, kesiapan dokumen, sarana prasarana serta implementasi regulasi dilakukan penilainan selama 4 hari dari tanggal 4-7 November 2019.

Dari hasil survei silmulasi kemarin, surveior menyatakan meski masih ada beberapa kekuranagn, namun masih ada waktu untuk memperbaiki dan memenuhi elem penilaian yang belum tercapai.

Kegiatan survei tersebut sangat membantu Rumah Sakit untuk lebih memantapkan lagi menuju survey utama di bulan Desember ini.

Semoga RSUD Batang bisa mempertahankan hasil PARIPURNA di penilaian kali ini, sehingga bisa membanggakan masyarakat Batang dan sekitarnya.

Amiiin... Bravo RSUD Batang

• Bagaimana cara kerja mata yang normal?

Mekanisme kerja mata mirip dengan fungsi kamera, mata kita dapat melihat dengan tajam apabila pancaran cahaya dari suatu obyek jatuh tepat di titik fokus saraf mata atau yang kita kenal sebagai retina. Bagian mata yang kita sebut sebagai pupil akan berfungsi sebagai “jendela” mengatur jumlah cahaya yang masuk kedalam mata, yang kemudian akan difokuskan oleh lensa kristalin dan diteruskan ke sentral penglihatan di retina. Maka mata dapat melihat dengan jelas obyek tyersebut

Apabila pancaran cahaya tidak jatuh tepat di retina maka bayangan obyek akan menjadi kabur. Kondisi ini yang kita sebut sebagai kelainan refraksi. Salah satu kelainan refraksi yang sering terjadi yaitu : rabun jauh / miopia

• Miopia ( mata minus )

Miopia terjadi karena cahaya yang masuk ke dalam mata, jatuh di depan retina mata. Kondisi ini dapat disebabkan oleh struktur panjang bola mata yang terlalu panjang ataupun kemampuan mata yang terlalu kuat dalam memfokuskan cahaya, sehingga obyek yang jauh tampak buram. Kondisi ini disebabkan oleh :

• faktor keturunan,
• kelahiran prematuritas
• gaya hidup

Kacamata dengan lensa negatif (minus) akan membantu memfokuskan kembali cahaya tepat di saraf mata. Pada umumnya miopia akan terus bertambah seiring masa pertumbuhan dan perlahan akan stabil. Sampai saat ini tidak ada terapi khusus untuk mencegah terjadinya miopia, penggunaan kaca mata ataupun bedah LASIK dapat dipertimbangkan untuk dapat membantu penglihatan pada rabun jauh

• Mitos penggunaan Kacamata

1. Apakah penggunaan kacamata secara terus-menerus akan menambah minus? 

Mitos ini tidaklah benar. Kacamata adalah alat bantu untuk koreksi kelainan tajam penglihatan (minus, silinder, plus), apabila tidak dipakai oleh mereka dengan kelainan rabun jauh maka penglihatan jauh akan buram. Pertambahan kelainan ukuran kacamata disebabkan oleh berbagai faktor, seperti keturunan dan faktor lingkungan dan tidak dipengaruhi oleh pemakaian kacamata.

2. Apakah membaca sambil tiduran akan menambah rabuh jauh?

Membaca sebaiknya dilakukan dalam jarak 30-40 cm agar mata tidak cepat lelah. Membaca sambil tiduran memiliki kecenderungan untuk mendekatkan  objek ke mata sehingga mata akan bekerja lebih keras untuk memfokuskan sehingga lebih cepat lelah. Hal tersebut dalam jangka waktu panjang dapat menyebabkan peningkatan kelainan rabun jauh, tentunya dengan kombinasi faktor lainnya.

3. Apakah konsumsi jus atau wortel dapat mengurangi rabun jauh? 

Wortel mengandung zat karoten dan vitamin A yang baik untuk kesehatan mata. Namun wortel atau jus buah lainnya tidak akan dapat mengurangi kelainan minus/plus/silinder yang terjadi.

4. Apakah melihat pemandangan hijau atau laut dapat menghilangkan rabun jauh?

Bagi mereka yang sering membaca atau bekerja di depan komputer akan disarankan untuk beristirahat melihat jauh setiap 1-2 jam untuk relaksasi otot mata. Melihat jauh baik pemandangan hijau, laut, maupun benda lainnya, ditujukan untuk relaksasi otot mata guna mencegah kelelahan pada mata dan bukan untuk menghilangkan kelainan rabun jauh 

5. Apakah kelainan rabun jauh atau minus bisa disembuhkan?

Sejauh ini, tidak ada obat yang dapat menyembuhkan kelainan rabun jauh. Kelainan minus atau silinder dapat dikendalikan dengan menggunakan kacamata dan control rutin ke dokter mata setiap 6 bulan.

Kelainan minus atau silinder dapat dihilangkan dengan melakukan tindakan medis bedah kornea seperti keratotomi radial ataupun Laser-Assisted In Situ Keratomileusis (LASIK) dengan teknologi canggih.

Suasana apel pagi di RSUD Batang

Apel Pagi merupakan kewajiban ASN sebelum melakukan tugasnya. Tak terkecuali di RSUD Batang, Pagi ini apel pagi di hadiri oleh staff yang terjadwal apel pagi. Dalam Apel kali ini, di berikan kegiatan senam Otak yang dipimpin oleh pembina apel yaitu: Bp. M. Najib. SAP.

Senam otak ini bertujuan untuk meningkatkan semangat bekerja, meningkatan konsentrasi dan tentunya semangat memulai pagi ini untuk berkarya sebagai ASN di lingkungan kerja Rumah Sakit. Semangat Pagi..... ( Pagi – Pagi – Pagi...! )

 Bravo RSUD Batang.....!

(Red. PKRS)

Peserta Sepeda Hias 2019 dari RSUD Batang

Dalam Rangka berpartisipasi dalam acara Sepeda Hias 2019 Kabupaten Batang, RSUD Batang mengirimkan beberapa orang untuk meramaikannya. tampak lebih dari 10 sepeda di hias dengan ornamen merah putih, lambang garuda dan pernak pernik lainnya yang membuat tampilan sepedaa hias menjadi lebih berwarna dan menarik.

Tim Sepeda Hias 2019 RSUD Batang

Acara Sepeda Hias 2019 ini merupakan salah satu dari rangakaian acara yang di gagas Pemda Batang untuk meramaikan HUT ke 74 Kemerdekaan Republik Indonesia, sebanyak 2019 Sepeda ikut meramaikan acara ini. Maju terus Kabupaten Batang. Salam Guyub Rukun....!

Semangat Ya...!

MERDEKA.... MERDEKA.... MERDEKA

(red.PKRS)